Minggu, 27 Mei 2012

Mengapa Tahun Ajaran Sekolah di Mulai Bulan Juli ???

Pertanyaan sederhana dari rekan kerja saya pagi ini. Dia bertanya mengapa tahun ajaran baru sekolah di indonesia dimulai bulan Juli?
Karena pertanyaan itu so aku coba searching in Google n dapatlah sejarahnya :
Ternyata perubahan sistem pendidikan di Indonesia dimuai tahun 1978. 
Perubahan tahun ajaran tersebut ditempuh Menteri P & K Daoed Joesoef, karena dia menganggap libur panjang bulan Desember selama ini ternyata jatuh pada saat musim hujan lagi lebat-lebatnya. Merusak suasana liburan. Dan yang terpenting tahun ajaran yang dimulai bulan Januari (sejak 1966) menyulitkan perencanaan pendidikan — karena saat itu saat berakhirnya tahun angggaran.
Jadi pengunduran ke bulan Juli dari segi ini dimaksud untuk menyesuaikan diri dengan permulaan tahun anggaran. 
Jika mau membaca rincian sejarahnya silahkan buka link berikut :
http://peristiwanasional.wordpress.com/2011/09/05/dimana-daoed-joesoef-menyandung-pengunduran-tahun-ajaran-baru/


So, ternyata ada baiknya juga ya pemerintah memikirkan juga waktu libur panjang untuk siswa/i. ^_^

Minggu, 20 Mei 2012

Menyembunyikan foto di HP android

Bagaimana Cara Agar Foto Tidak Muncul di Gallery Android? Bila Anda punya foto-foto koleksi khusus, dan tidak ingin foto tersebut dilihat oleh orang lain, tentu saja Anda harus menyembunyikan foto tersebut agar tidak muncul di Gallery Android. Masalahnya, di setiap ponsel Android baik itu di Samsung Galaxy Y Duos, Samsung Galaxy S2, Smartfren Andro ataupun Sony Ericsson xPeria Ray dan Neo V, saat ada foto di sebuah folder, maka secara otomatis foto tersebut akan muncul di Gallery Android.

Untuk menyembunyikan koleksi foto agar tidak muncul di Gallery Android caranya cukup mudah, yakni dengan memakai sebuah aplikasi bernama Gallery Excluder. Aplikasi ini bisa di download secara gratis dari Google Play Store.
Setelah terinstal, jalankan Gallery Excluder dan kemudian berilah tanda ceklis pada Folder Foto yang tidak ingin Anda tampilkan di Gallery Android, selanjutnya klik tombol menu dan Update Media Gallery.

Selain menggunakan Gallery Excluder, secara manual sebenarnya Anda bisa menyembunyikan sebuah folder agar tidak muncul di Gallery, yakni dengan membuat sebuah file bernama  .nomedia yang di simpan di folder tersebut.

Jangan lupa bila Anda pengguna iPhone, iPad atau iPod bisa juga menyimak Cara Menyembunyikan Foto  dan Film di iPhone atau iPad, sehingga setiap orang baik itu teman Anda, ataupun keluarga Anda tidak akan bisa melihat koleksi milik Anda di iPhone.

Jumat, 18 Mei 2012

Cara dasar memasak nasi ala tradisional

KOMPAS.com - Nasi bisa dibuat dengan berbagai cara. Cara tradisional adalah menggunakan dandang, sedangkan cara modern yang lebih praktis adalah menggunakan rice cooker. Selain itu, beras juga bisa dimasak tanpa rice cooker, yaitu dengan panci. Bagaimana enanak nasi yang pulen dengan cara ini?
1. Didihkan secangkir air dalam panci sedang. Masukkan secangkir beras putih bulir panjang dan 1/2 sendok teh garam. Didihkan kembali dengan api sedang.
2. Kecilkan api, masak dengan api kecil sambil diaduk sesekali, tutup. Tunggu hingga nasi melunak dan menyerap semua air, sekitar 16-18 menit (sebaiknya baru buka tutup panci mendekati akhir waktu memasak). Nasi yang sudah matang akan mengepulkan uap.
3. Pindahkan panci. Biarkan dalam keadaan tertutup selama 10 menit. Aduk dengan garpu sebelum disajikan.

Resep Nasi Liwet

Makanan lawas yang rasanya tak kalah enak dengan makanan makanan jaman sekarang dan tentunya ASLI INDONESIA yah Nasi Liwet namanya, begitu gurih dan rasa nikmat benar benar memanjakan lidah.

Bahan:

1 kg beras, cuci beras
1.800 cc santan dari 1 butir kelapa
2 batang serai, potong-potong
5 lembar daun salam
1 ruas jari lengkuas, iris-iris
1 sendok makan kaldu ayam
1 sendok teh garam
1 sendok teh penyedap rasa, jika suka
Daun pisang secukupnya


Cara Membuat Resep Masakan Nasi Liwet Komplit:
  1. Masukkan santan, daun salam,serai, lengkuas, kaldu ayam, penyedap rasa, garam, beras di wajan. Aduk rata. Masak dengan api kecil
  2. Agar nasi terasa harum dan sedap, di atas wajan letakkan daun pisang. Daun di tusuk-tusuk dengan pisau. Taruh sedikit tumis teri jambal ( agar lebih nikmat ). Masak sampai matang

 Hasil: 6 porsi

Air Terjun Lembah Jin di Buleleng, Bali

Lembah Jin Waterfall


Lembah Jin Waterfall terletak di desa Banyuatis. Di desa ini Anda bisa tanya di mana tempat air terjun yang indah itu, di jalan raya Banyuatis ada banner besar yang menunjukkan arah menuju ke air terjun Lembah Jin. Jalan menuju ke arah terjun berkelak-kelok, naik turun, jadi harus hati-hati dan rajin bertanya.
Sebelum mencapai tempatnya kanan-kiri kita ada perkebunan cengkeh , ada tempat parkir buat kendaraan di pinggir jalan, di tempat parkir tertulis petunjuk arah ke tempat Yoga yang ada di dalam area air terjun Lembah Jin, jalannya menuju kesana hanya bisa untuk jalan kaki, jalan seperti kita menuruni bukit tapi tidak terlalu menguras tenaga, jalannya tidak menukik tapi berkelak-kelok. Jarak ke tempat air terjun tidak jauh sekitar 600 meter.


Dari atas sudah mulai kelihatan air terjun yang menjulang tinggi, di sebelahnya tampat bunga-bunga yang dominan berwarna merah. Makin ke bawah, makin dekat berjalan, tempatnya semakin indah. Tempatnya sepi dan sunyi, pemandangan indah sekali, hanya debit air terjunnya kecil tapi itu yang mebuat susana indah dan sejuk. Air-air juga muncul melalui bebatuan-bebatuan yang ada di sebelah air terjun. Lalu air itu diarahkan dan dibuatkan pancuran-pancuran dari bambu. Bisa mandi juga di sini loh..Airnya bening dan segarnya terasa banget saat memasukkan tangan atau kaki ke dalam air.
Beberapa patung-patung juga dipasang di sini, dikelilingi oleh taman bunga yang cantik, yang membuat kita ingin berlama-lama disini.
Saya kagum dengan desain yang alami ini, kita di lembah yang dikelilingi pepohonan dan tebing tetapi kita nyaman seperti di dunia dongeng. Lembah Jin Waterfall bukan tempat Jin kumpul tapi tempat bidadari-bidadari kumpul dan istirahat.

Selamat menikmati keindahan Air Terjun Lembah Jin di Buleleng, Bali.

Pantai Tersembunyi di Bali

Bali identik dengan pantai. Pulau yang beberapa kali mendapat predikat sebagai pulau wisata terbaik di dunia (the world’s best resort island) ini, memang memiliki segudang pantai indah yang siap memanjakan para pecinta pantai. Berbagai jenis dan karakter pantai ada di Bali. Mulai dari pantai berpasir putih, pantai berpasir hitam hingga pantai berbatu-batu. Pantai-pantai di Bali juga bisa digunakan untuk berbagai macam aktivitas seru mulai dari berenang, memancing, snorkeling, menyelam (diving) hingga melakukan berbagai olahraga air (water sport) seperti : banana boat, canoeing, kayaking, surfing, parasailing, danparagliding. Dari puluhan pantai yang ada di Bali, saya memiliki tujuh pantai favorit yang juga merupakan pantai terindah di Bali. Kategori pantai indah bagi saya adalah berpasir bersih (putih, kuning, coklat atau lainnya, yang penting tidak hitam), airnya bening hijau kebiruan, masih sepi/alami, bebas sampah, dan tidak ada pedagang asongan. Nilai plus lagi bila pantai tersebut bisa untuk melakukan aktivitas snorkeling dan diving karena saya memang pecinta berat kedua olahraga air tersebut. 

Berikut tujuh pantai terindah di Bali yang harus Anda kunjungi ketika berlibur ke Bali. Pantai Kuta, Sanur, Nusa Dua, dan Dreamland yang sudah sangat tersohor, tidak saya masukkan dalam daftar pantai terindah di Bali karena tidak memenuhi kriteria pantai indah (terlalu ramai, banyak pedagang asongan dan tidak alami lagi). Pantai Padang-Padaang dan Blue Point saya masukkan dalam daftar karena meski sudah ramai tetapi belum seramai Pantai Kuta. Selain itu, pemandangannya sangat eksotis berkat adanya tebing-tebing tinggi di sekitar pantai. 

Pantai Balangan 
Pantai Balangan 
Dibandingkan dengan tetangganya (Pantai Dreamland), Pantai Balangan memang kalah populer. Namun, untuk masalah keindahan, pantai yang berada di Kawasan Semenanjung Bukit (The Bukit) ini tidak kalah. Bahkan, menurut saya jauh lebih indah. Bentuk pantai yang memanjang, dengan pasir putih bersih dan ombak besar, menjadi pesona tersendiri pantai ini. Selain itu, Pantai Balangan juga masih alami, belum ada bangunan permanen seperti hotel dan restoran yang biasanya merusak keindahan pantai. Hanya ada beberapa kafe atau warung kecil yang menjual makanan dan minuman ringan di pinggir pantai. Turis awam belum banyak yang mengetahui keberadaan pantai ini. Namun, di kalangan peselancar (surfer), pantai ini sudah sangat terkenal berkat ombaknya yang tinggi dan cocok untuk kegiatan selancar. Tak heran kalau pengunjung pantai ini kebanyakan adalah para peselancar dan turis asing pemuja matahari. Mereka sangat menyukai Pantai Balangan karena selain bisa berselancar, mereka juga bisa bebas berjemur tanpa terganggu dengan kehadiran para pedagang asongan. 

Pantai Padang-Padang 
Pantai Padang-Padang 
Pantai Padang-Padang sebenarnya hanyalah pantai kecil/sempit yang berada di bawah jembatan, di antara tebing-tebing karang. Untuk mencapai pantai ini, dari tempat parkir kita harus menuruni puluhan anak tangga dan melewati celah sempit mirip gua di antara tebing. Berkat ombak yang besar dan panoramanya yang menawan, pantai ini menjadi salah satu pantai favorit turis di Bali. Popularitas pantai yang berada di Kawasan Bukit, tepatnya di Desa Uluwatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung ini meningkat pesat setelah dipakai sebagai salah satu lokasi syuting Film Eat, Pray & Love yang dibintangi Julia Robert. Sejak film tersebut tayang di bioskop, pantai ini semakin tersohor dan tak pernah sepi turis, terutama turis asing penggemar selancar. Maklum, ombak di pantai ini memang sangat bagus untuk olahraga selancar sehingga menarik kedatangan para peselancar dari berbagai negara. Selain ombak, daya tarik pantai ini adalah pasir putih, laut biru dan tebing-tebing karang yang unik. Jadi, bila Anda bukan penggemar selancar tak usah khawatir. Anda bisa berenang, berjemur atau bermain pasir di pinggir pantai. 

Pantai Blue Point 
Pantai Suluban (Blue Point) 
Tak jauh dari Pantai Padang-Padang, ada satu pantai indah lagi yang layak untuk dikunjungi, yaitu Pantai Suluban atau yang lebih dikenal dengan namaBlue Point di kalangan turis asing. Nama Blue Point berasal dari nama hotel yang bertengger di tebing yang berada di pinggir pantai ini. Pantai Blue Point mirip dengan Pantai Padang-Padang yaitu : berpasir putih, dikelilingi tebing-tebing tinggi, dan memiliki ombak yang bagus untuk olahraga selancar. Jadi, pengunjung pantai kebanyakan adalah para pecinta selancar. Untuk mencapai bibir pantai, kita juga harus menuruni puluhan anak tangga dan melewati celah di antara tebing-tebing karang. Ada dua jalan menuju Pantai Blue Point, yaitu Jalur Pantai Padang-Padang atau Jalur Pura Uluwatu. Kita bisa memilih salah satunya. Namun, menurut saya lebih enak melewati jalur Padang-Padang karena kita hanya menuruni sedikit anak tangga. Bila kita memilih lewat Jalur Pura Uluwatu, kita harus menuruni ratusan anak tangga yang cukup curam dan menguras energi. 

Pantai Green Bowl 
Masih di Kawasan Semenanjung Bukit, ada satu pantai indah lagi yang belum begitu terkenal, yaitu Pantai Green Bowl. Pantai cantik ini memiliki tiga nama yang semuanya dari Bahasa Inggris, yaitu Pantai Green Bowl, Pantai Bali Cliff, dan Hidden Beach. Tentunya ada alasan tersendiri dibalik pemberian tiga nama tersebut. Dinamakan Pantai Green Bowl, karena dulu ada perusahaan yang bernama PT. Green Bowl yang akan membangun hotel (resort)di dekat pantai ini. Sedangkan nama Pantai Bali Cliff diberikan karena dulunya ada sebuah hotel bernama Bali Cliff (yang sekarang sudah tutup), yang berada di bibir tebing di atas pantai ini. Nama terakhir, Hidden Beach, diberikan karena letak pantai ini yang benar-benar tersembunyi di balik tebing. Dari tiga nama tersebut, yang paling populer adalah Green Bowl, terutama di kalangan turis asing dan peselancar. Saya juga senang dengan nama tersebut, karena selain terdengar indah juga lebih komersil. 

Pantai Green Bowl 

Karakter Pantai Green Bowl mirip dengan Pantai Padang-Padang dan Blue Point, yaitu : berpasir putih, dikelilingi tebing-tebing karang, dan memiliki ombak yang bagus untuk olahraga selancar. Untuk mencapai bibir pantai, kita juga harus menuruni ratusan anak tangga yang cukup terjal. Bedanya, letak pantai ini lebih tersembunyi karena berada di bawah tebing yang tinggi dan tertutup pepohonan. Dari atas tebing, kita hanya bisa melihat laut biru dan tidak bisa melihat bibir pantai. Selain itu, Pantai Green Bowl masih sangat sepi dan tidak ada bangunan apa pun di sekitar pantai. Tidak ada suara bising kendaraan bermotor maupun pedagang asongan di pantai ini. 

Gua Kelelawar di Pantai Green Bowl 

Salah satu keunikan Pantai Green Bowl yang tidak dimiliki pantai lain adalah pantai ini memiliki beberapa gua yang dihuni ribuan kelelawar. Pada siang hari, kelelawar-kelelawar tersebut tidur menggantung di bagian atap gua. Sedangkan pada malam hari, kelelawar-kelelawar tersebut terbang keluar gua untuk mencari makan. Sepertinya kelelawar-kelelawar tersebut sudah terbiasa dengan kehadiran para turis. Mereka tetap tidur dengan nyaman di dalam gua walaupun banyak turis yang berfoto-foto di sekitarnya. Beberapa kelelawar saja yang agak terganggu dengan kehadiran para turis, dan beterbangan di dalam gua. Dengan adanya ribuan kelelawar tersebut gua menjadi berbau tidak sedap. Bau pesing dan apek sangat menusuk hidung. Kita harus menutup hidung atau menahan nafas kalau ingin berfoto di dekat kelelawar tersebut. Namun, bila kita malas mencium bau yang tidak sedap, berfoto di mulut gua juga cukup indah. 

Untuk menuju Pantai Green Bowl, dari Denpasar/Kuta arahkan kendaraan menuju Uluwatu melalui Jalan Raya Uluwatu. Sekitar 1 km setelah Objek Wisata Garuda Wisnu Kencana, kita akan menjumpai sebuah perempatan, di mana terdapat Nirmala Supermarket di sebelah kanan jalan. Dari perempatan tersebut, beloklah ke kiri dan terus ikuti jalan tersebut sampai habis (kira-kira 2 km) dan sampailah Anda di tempat parkir Pantai Green Bowl. Dari tempat parkir, kita hanya dapat melihat laut berwarna hijau kebiruan dengan ombak putih bergulung-gulung. Selanjutnya, kita harus menuruni ratusan anak tangga untuk sampai di bibir pantai. 

Pantai Karma Kandara 
Pantai Karma Kandara termasuk pantai baru di Bali. Pantai ini mulai dikenal publik berkat adanya Hotel & Resort Karma Kandara. Pantai ini juga berada di Semenanjung Bukit, tepatnya di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Seperti pantai-pantai lainnya di Semenanjung Bukit, Pantai Karma Kandara juga berpasir putih bersih dengan air laut hijau kebiruan. Keistimewaan pantai ini adalah panoramanya yang sangat indah dan suasananya yang masih sangat sepi dan alami. Maklum, letak Pantai Karma Kandara yang tersembunyi di balik tebing, membuatnya selalu terjaga kebersihaanya dan bebas polusi. Tak ada secuil pun sampah terlihat di pantai. Memang belum banyak orang yang tahu keberadaan pantai ini. Pengunjungnya kebanyakan adalah turis asing yang merupakan tamu Hotel Karma Kandara ataupun Nammos Beach Club. Turis lokal belum banyak yang mengetahui keberadaan pantai ini. Kalaupun ada, jumlahnya masih bisa dihitung dengan jari. Mereka tahu Pantai Karma Kandara dari mulut ke mulut. 

Pantai Karma Kandara 
Yang membedakan Pantai Karma Kandara dengan pantai-pantai lainnya di Semenanjung Bukit adalah keindahan terumbu karangnya. Dengan ber-snorkeling, kita bisa melihat beragam terumbu karang cantik dan ikan-ikan lucu aneka warna. Snorkeling di Pantai Karma Kandara sangat menyenangkan karena pantainya tenang dan dangkal, airnya bening, terumbu karang dan ikannya pun beraneka ragam. Namun, kita harus membawa peralatan snorkelingsendiri karena di sana tidak ada tempat penyewaan alat snorkeling. Kecuali bila kita menginap di Hotel Karma Kandara, kita bisa menyewanya dari pihak hotel. 

Nammos Beach Club 
Untuk menuju Pantai Karma Kandara, dari Denpasar/Kuta arahkan kendaraan menuju Uluwatu melalui Jalan Raya Uluwatu sampai tiba di sebuah pertigaan yang sedikit menikung di Desa Ungasan (sekitar 1,5 km dari Objek Wisata Garuda Wisnu Kencana). Dari pertigaan tersebut, ada tulisan Karma Kandara dan Di Mare di sebelah kiri jalan. Beloklah ke kiri dan ikuti terus jalan tersebut. Perhatikan penunjuk arah yang bertuliskan Karma Kandara dan Di Mare! Selanjutnya kita akan melewati dua pertigaan lagi. Di pertigaan pertama (ada tulisan Karma Kandara juga), kita belok ke kanan. Di pertigaan kedua (ada tulisan Nammos Beach Club, Karma Kandara dan Di Mare), kita belok ke kiri, menuju Di Mare dan Nammos Beach Club. Di Mare adalah nama Restoran Italia di Hotel Karma Kandara sedangkan Nammos Beach Club adalah restoran/bar di pinggir Pantai Karma Kandara. Jangan belok ke kanan, karena jalan yang ke kanan menuju Hotel Karma Kandara. Sebagai informasi, pintu masuk Hotel Karma Kandara dan Restoran Di Mare adalah berbeda dan letaknya sangat berjauhan. Setelah berjalan sekitar 900 meter, sampailah kita di Restoran Di Mare. Parkirlah kendaraan di tempat parkir, di depan pintu masuk restoran atau di depan pura. Dari sana laut sudah kelihatan. Kita tinggal berjalan kaki menuju pantai karena Pantai Karma Kandara berada jauh di bawah tebing. 

Dari tempat parkir tersebut, ada dua pilihan untuk menuju Pantai Karma Kandara. Pilihan pertama, untuk yang berkantong tebal dan tak mau repot. Kita bisa mencapai Pantai Karma Kandara melalui Restoran Di Mare. Dari restoran tersebut, ada inclinator (lift miring) yang akan membawa kita turun ke Nammos Beach Club. Restoran/bar yang berada di pinggir pantai tersebut menyajikan Masakan Mediterania dan sea food. Masakan Indonesia juga tersedia bila kita menginginkan. Namun, kita harus merogoh kocek cukup dalam, yaitu sebesar Rp 250.000,00 untuk bisa masuk ke restoran tersebut. Uang tersebut sebagai uang deposit untuk makan dan minum di Nammos Beach Club. Bila kita makan melebihi Rp 250.000,00 kita harus membayar kekurangannya tetapi bila kita makan tidak sampai Rp 250.000,00 sisanya tidak akan dikembalikan. 

Pilihan kedua, bagi kita yang ogah bayar (alias suka gratisan) tapi mau sedikit bersusah payah. Dari tempat parkir, kita tinggal jalan kaki melewat sebuah lorong sempit di antara tembok pagar pura dan tembok pagar hotel (dari batu alam), hingga tiba di bibir tebing. Dari tebing yang tingginya sekitar 150 meter dari pantai tersebut, terhampar pemandangan Pantai Karma Kandara yang sangat menakjubkan. Selanjutnya, kita harus berjalan kaki menuruni ratusan anak tangga hingga tiba di pantai. 

Pantai Blue Lagoon 
Nama pantai ini memang terdengar indah, seindah pantainya. Padahal namaBlue Lagoon berasal dari nama sebuah kafe/warung yang berada di pinggir pantai tersebut. Kafe Blue Lagoon-lah yang memperkenalkan pantai ini ke khalayak ramai hingga terkenal seperti sekarang ini. 

Pantai Blue Lagoon 
Pantai Blue Lagoon berada di sebuah teluk kecil, tak jauh dari Pelabuhan Padang Bay. Jaraknya sekitar 45 km dari Denpasar atau sekitar satu jam berkendara. Letaknya yang tersembunyi di balik tebing dan tak adanya rambu-rambu/penunjuk arah ke pantai, membuatnya belum banyak dikenal orang. Selain pasir putih dan lautnya yang hijau kebiruan, keistimewaan Pantai Blue Lagoon adalah panorama bawah lautnya yang mempesona. Tak heran kalau pantai ini menjadi lokasi snorkeling favorit para turis. Dengan ber-snorkelingbeberapa meter saja dari bibir pantai, kita sudah bisa melihat berbagai macam biota laut cantik seperti ikan, bintang laut, dan terumbu karang aneka bentuk dan warna. Asyiknya lagi, Pantai Blue Lagoon cukup dangkal dan tak ada arus, sehingga kita bisa snorkeling dengan aman. 

Untuk menuju Blue Lagoon, dari Denpasar/Kuta, arahkan kendaraan Anda menuju Pelabuhan Padang Bay/Amlapura. Sekitar tiga ratus meter sebelum sampai di Pelabuhan Padang Bay, kita akan menjumpai sebuah pertigaan. Beloklah ke kiri, kemudian beloklah ke kanan hingga tiba di Pantai Padang Bay. Setelah Pantai Padang Bay, kita akan menjumpai sebuah pertigaan lagi. Beloklah ke kiri hingga Anda tiba di tempat parkir Pantai Blue Lagoon. Selanjutnya, Anda tinggal jalan kaki menuju pantai. 


Pantai Virgin (Perasi) 
Pantai Virgin terletak di bagian timur Pulau Bali tepatnya di Desa Perasi, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Jaraknya sekitar 75 km dari Denpasar atau sekitar dua jam berkendara. Pantai ini memiliki banyak nama, mulai dari Pantai Pasir Putih, Pantai Bias Putih, Pantai Perasi, hingga PantaiVirgin (Virgin Beach). Banyak alasan di balik penamaan pantai cantik ini. Pantai Pasir Putih misalnya. Nama Pantai Pasir Putih tentu saja dilatarbelakangi oleh warna pasir pantai ini yang memang putih (agak kehitaman). Pantai Bias Putih diberikan sesuai dengan nama perusahaan yang akan membangun lapangan golf beserta fasilitas pendukung seperti hotel berbintang lima, kolam renang, dan shopping arcade seluas 124 hektar di kawasan pantai ini, yaitu PT. Sanggraha Bias Putih dan PT. Bali Bias Putih. Lain halnya dengan Pantai Perasi. Nama ini diberikan karena lokasi pantai ini berada di Desa Perasi. SedangkanVirgin Beach, mengacu pada arti yang sebenarnya kata virgin, yaitu perawan/alami. Dibandingkan dengan nama-nama yang lain, nama Virgin Beachlebih populer di kalangan turis asing Mungkin karena mereka lebih mudah mengucapkannya serta terdengar indah dan lebih komersil. 

Pantai Virgin 
Pantai Virgin berpasir putih kehitaman, dengan air laut bening bergradasi hijau biru. Langit biru selalu menaungi pantai ini. Sangat menyejukkan mata. Ombaknya sedang, tidak terlalu tinggi. Jadi, cukup aman untuk berenang ataupun snorkeling. Letak Pantai Virgin yang tersembunyi membuat pantai ini tetap alami dan memberikan privasi yang lebih kepada pengunjung dibandingkan dengan pantai-pantai lain yang sudah populer. 

Untuk menuju Pantai Virgin, dari Denpasar/Kuta, arahkan kendaraan Anda menuju Amlapura. Setelah memasuki Desa Perasi (sekitar 8 km dari Candidasa), kita akan melihat pertigaan dengan rambu-rambu/penunjuk arah ke Pantai Pasir Putih (Virgin Beach) yang ada di sebelah kiri jalan. Beloklah ke kiri. dan ikuti jalan kecil tersebut hingga tiba di sebuah gardu (di dekat sebuah pura) yang dijaga oleh para pecalang untuk meminta retribusi. Dari pos tersebut, jalan PantaiVirgin membelok ke kanan dan berganti dengan jalan tanah berbatu yang menurun cukup terjal. Ikuti saja jalan tersebut dan sampailah Anda di PantaiVirgin. (edyra)*** 


Air Terjun Di Bali

Pernahkah Anda mengunjungi air terjun ketika berlibur ke Bali? Atau mungkin Anda tidak tahu kalau ada air terjun di Bali? Memang belum banyak turis yang tahu kalau di Bali ada air terjun. Paling banter turis hanya mengenal Air Terjun Gitgit yang letaknya tidak begitu jauh dari Kawasan Wisata Bedugul. Para turis belum banyak yang tahu keberadaan air terjun lainnya. Padahal Bali memiliki banyak air terjun cantik yang tersebar di berbagai sudut pulau. Kalau dihitung-hitung jumlahnya ada belasan. Sebagian besar air terjun tersebut berada di wilayah Bali Utara (Kabupaten Buleleng). Dengan wilayah yang berbukit-bukit dan banyak gunung, membuat Kabupaten Buleleng memiliki banyak air terjun. Namun, air terjun di Bali bukan hanya di Kabupaten Buleleng. Ada juga air terjun di wilayah kabupaten lainya. Berikut delapan air terjun terindah di Bali yang layak Anda kunjungi ketika berlibur ke Bali. Ketujuh air terjun ini letaknya tersebar di berbagai sudut Pulau Bali. Jangan lupa, siapkan stamina yang prima ketika akan mengunjungi berbagai air terjun berikut, karena Anda akan melewati medan yang cukup menantang dan harus naik turun tangga.

1. Air Terjun Tegenungan
Inilah air terjun yang letaknya paling dekat dengan Kota Denpasar dan satu-satunya air terjun yang letaknya bukan di dataran tinggi atau pegunungan. Air Terjun Tegenungan berada di Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Jaraknya hanya sekitar 16 km dari Denpasar atau 30 menit berkendara. Air terjun di Sungai Tukad Petanu ini cukup unik. Meski tidak begitu tinggi (tingginya hanya sekitar empat meter), debit airnya sangat deras. Airnya juga bersih dan bening. Sangat cocok untuk mandi atau sekedar bermain-main air.

Air Terjun Tegenungan

Pemandangan alam di sekitar Air Terjun Tegenungan cukup indah, dengan pepohonan yang hijau dan asri. Di dekat air terjun telah dibangun tempat pemandian dengan beberapa pancuran yang berasal dari mata air alami. Penduduk sekitar sering mandi dan mengambil air untuk konsumsi sehari-hari di pemandian tersebut, terutama pada pagi dan sore hari. Kalau Anda mau, Anda juga bisa mandi di sana.

Pemandian di dekat Air Terjun Tegenungan

Untuk mencapai Air Terjun Tegenungan, dari tempat parkir, Anda harus menuruni ratusan anak tangga dan menyusuri tepian Sungai Tukad Petanu. Pada waktu turun menuju air terjun, mungkin tidak terlalu menguras tenaga. Namun, saat harus kembali ke tempat parkir, ketahanan fisik Anda cukup diuji. Lumayan lah! Hitung-hitung jalan-jalan sambil olahraga. Anda tidak perlu khawatir, bila kehausan atau kelaparan setelah bermain-main di Air Terjun Tegenungan. Di tempat parkir, tersedia warung-warung sederhana yang menjual makanan dan minuman ringan. Anda bisa makan dan minum di warung tersebut sambil menikmati keindahan Air Terjun Tegenungan dari kejauhan.

Bagi pecinta fotografi, sebaiknya Anda datang ke Air Terjun Tegenungan pada siang atau sore hari, agar Anda bisa mendapatkan foto-foto yang bagus. Pasalnya air terjun ini menghadap ke barat. Kalau Anda datang di pagi hari, Anda akan kesulitan untuk mendapatkan foto yang bagus karena cahaya yang masuk ke kamera Anda akan kalah dengan sinar matahari pagi yang terik sehingga foto-foto Anda akan over exposed. Siang atau sore hari, saat matahari sudah agak tinggi ataupun condong ke barat adalah waktu yang tepat untuk berkunjung ke Air Terjun Tegenungan.

Getting There
Dari Denpasar arahkan kendaraan Anda menuju Sukawati/Gianyar. Setelah melewati Pasar Seni Sukawati, teruskan perjalanan Anda sampai tiba di perempatan jalan dengan lampu merah dan ada penunjuk arah ke Tegenungan. Dari perempatan tersebut, Anda belok kanan sejauh 1500 meter, dan sampailah Anda di Air Terjun Tegenungan.

2. Air Terjun Dusun Kuning
Sekitar 3 km di sebelah selatan Kota Bangli, tepatnya di Desa Taman Bali, ada sebuah air terjun bernama Air Terjun Dusun Kuning. Dinamakan Air Terjun Dusun Kuning, karena lokasi air terjun ini terletak di Dusun Kuning, Desa Taman Bali, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 20 meter di atas permukaan Sungai Tukad Melangit yang mengalir ke arah selatan. Air terjun ini benar-benar masih alami dan belum diketahui banyak orang (kecuali penduduk setempat) karena letaknya tersembunyi. Untuk mencapainya, butuh usaha dan perjuangan karena akses menuju air terjun ini sangat sulit. Dari Desa Umanyar, Anda harus berjalan melalui ladang penduduk hingga tiba di atas tebing, di tepi Sungai Melangit. Dari tebing tersebut, Anda harus berjalan turun untuk mencapai air terjun. Sayangnya, jalan turun menuju air terjun sangat sulit dan berbahaya. Anda harus menuruni tebing dengan berjalan mundur dengan berpegangan pada akar-akar pepohonan, karena tebing berdiri tegak 90 derajat. Selain itu, jalan tersebut sebagian masih tertutup rumput dan semak-semak yang rimbun. Tidak ada anak tangga ataupun pegangan tangan buatan di tebing tersebut. Hanya Anda yang bernyali besar yang sanggup melewati jalan sulit untuk mencapai air terjun ini. Sebaiknya, Anda berkunjung ke Air Terjun Dusun Kuning pada musim kemarau, di mana tebing/tanah dalam keadaan kering. Pada saat musim penghujan, tebing tersebut sangat licin dan berbahaya karena rawan longsor.

Air Terjun Dusun Kuning

Getting There
Dari Denpasar, arahkan kendaraan Anda menuju Bangli baik lewat Sukawati/Gianyar maupun lewat Jalan By Pass Ida Bagus Mantra. Ketika tiba di Desa Taman Bali (kira-kira 3 km sebelum Kota Bangli), pelankan laju kendaraan Anda hingga melihat sebuah pertigaan, dengan jalan ke arah kanan. Beloklah ke kanan dan ikuti jalan tersebut sampai Anda tiba di sebuah pertigaan, dekat pabrik air minum “NON MIN.” dari pertigaan tersebut, beloklah ke kanan sampai ujung jalan di dekat rumah penduduk. Selanjutnya Anda tinggal jalan kaki, kira-kira sejauh 300 meter untuk mencapai Air Terjun Dusun Kuning.

3. Air Terjun Blemantung
Air Terjun Blemantung terletak di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Jaraknya sekitar 70 km dari Denpasar atau sekitar dua jam berkendara. Akses jalan menuju Air Terjun Blemantung cukup baik karena Desa Pujungan dilewati Jalan Raya Denpasar - Seririt - Singaraja. Perjalanan menuju air terjun ini sangat menyegarkan mata karena di sepanjang jalan (terutama setelah melewati pertigaan Desa Antosari, Tabanan), mata Anda akan dimanjakan pemandangan sawah bertingkat yang hijau dan indah. Kabupaten Tabanan memang sentra penghasil beras terbesar di Bali sehingga sawah bertingkat yang indah mudah Anda jumpai di berbagai sudut kabupaten ini.

Jalan menuju Air Terjun Blemantung

Air Terjun Blemantung letaknya tersembunyi di antara tebing-tebing yang tinggi. Dari jalan raya utama Desa Pujungan jaraknya sekitar 1500 meter. Jalan masuk menuju air terjun ini cukup unik. Sekitar 1 km, jalan berupa jalan tanah, denganpaving semen di kanan dan kiri (untuk roda mobil). Selanjutnya jalan berganti menjadi jalan tanah berbatu yang becek di musim hujan. Setelah melewati jembatan yang menanjak (miring), jalan berganti menjadi jalan setapak yang menanjak di antara perkebunan kopi penduduk. Cukup menguras tenaga memang. Namun pemandangan yang Anda dapatkan sepadan dengan perjuangan Anda. Air terjun yang jatuh dari ketinggian sekitar 50 meter akan menyambut kedatangan Anda. Air yang bening dan segar dengan kolam kecil di bawahnya sangat menggoda siapa saja untuk mandi di sana. Apalagi air terjun ini letaknya benar-benar tersembunyi di tengah perkebunan kopi yang jauh dari perkampungan penduduk. Suasana di sekitar Air Terjun Blemantung masih benar-benar alami. Tidak ada bangunan apapun di sekiitar air terjun selain pura dan gazebo yang kondisinya sudah memprihatinkan. Jadi, Anda bisa bermain-main dengan leluasa tanpa takut terganggu pengunjung lain.

Air Terjun Blemantung

Sebenarnya ada tiga buah air terjun di Air Terjun Blemantung. Air terjun pertama (yang lebih tinggi), letaknya di dekat sebuah sebuah pura, dengan ketinggian sekitar 50 meter. Air terjun kedua yang lebih kecil, letaknya di bawah air terjun pertama, dan terpisah jarak sekitar 200 meter. Untuk menuju air terjun kedua, Anda harus menyusuri sungai ke arah bawah. Namun, Anda tidak bisa melhat air terjun ini dari depan/bawah. Anda hanya bisa melihat air terjun ini dari atas karena belum ada akses jalan menuju ke sana.

Air terjun ketiga, akses jalannya agak berbeda dengan kedua air terjun tersebut. Kalau untuk menuju kedua air terjun tadi Anda harus belok kiri mengikuti jembatan miring, untuk menuju air terjun ketiga anda harus berjalan lurus (tidak melewati jembatan) beberapa meter dari jembatan tersebut. Selanjutnya Anda belok kiri, menyusuri jalan setapak di samping sebuah anak sungai (kanal) hingga tiba di Bendungan Irigasi Sabha Hulu. Air terjun ketiga berada di seberang bendungan tersebut. Sayangnya, air terjun ini tertutup pepohonan dan semak-semak yang rimbun, sehingga tidak bisa kelihatan semuanya. Bila terlihat semua, air terjun ini nggak kalah indahnya dengan air terjun pertama.

Getting There
Dari Denpasar arahkan kendaraan Anda menuju Tabanan/Gilimanuk. Ikuti saja Jalan Raya Denpasar - Gilimanuk hingga tiba di pertigaan Desa Antosari. Dari pertigaan tersebut, Anda belok kanan, dan ikuti terus jalan tersebut sampai di Desa Pujungan (sekitar 27 km dari Antosari). Begitu sampai di sebuah pertigaan di Desa Pujungan (ada penunjuk arah ke Air Terjun Blemantung di sebelah kanan jalan), beloklah ke kanan. Ikuti jalan tanah yang belum diaspal tersebut sampai kira-kira sejauh 1400 meter, hingga Anda tiba di dekat sebuah jembatan yang menanjak. Parkirlah sepeda motor Anda di sana. Dari jembatan tersebut, Anda harus berjalan kaki sejauh 400 meter, melalui jalan setapak yang menanjak di antara perkebunan kopi penduduk. Bila Anda membawa kendaraan roda empat, Anda tidak bisa membawanya sampai dekat jembatan tetapi harus memarkirnya di depan rumah penduduk dan melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki.

4. Air Terjun Nungnung
Air Terjun Nungnung terletak di Desa Nungnung, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Jaraknya sekitar 45 kilometer dari Kota Denpasar atau sekitar 90 menit berkendara. Perjalanan menuju air terjun ini sangat menyenangkan karena jalannya cukup bagus dengan rambu-rambu yang jelas. Anda akan melewati banyak areal persawahan dan perkebunan yang hijau menyejukkan mata. Mendekati Desa Nungnung, pemandangan semakin indah dan hijau. Udara pun semakin sejuk karena Desa Nungnung berada di ketinggian 900 meter di atas permukaan laut.

Air Terjun Nungnung

Air Terjun Nungnung cukup tinggi dengan debit air yang cukup besar. Untuk mencapai air terjun Anda harus berjalan kaki menuruni ratusan anak tangga yang sangat curam di beberapa tempat. Sebelumnya, jangan lupa untuk membeli tiket masuk sebesar Rp 3.000,00 per orang. Anda harus ekstra hati-hati saat menuruni anak tangga yang curam dan licin tersebut, karena sebagian besar anak tangganya tidak dilengkapi dengan pegangan tangan (handrail). Meleng sedikit saja bisa fatal akibatnya. Jarak air terjun dari tempat parkir juga lumayan jauh sehingga cukup menguras tenaga. Namun, Anda tak perlu khawatir karena di beberapa tempat sudah dibangun gazebo (bale bengong), untuk beristirahat bila Anda sudah lelah berjalan. Untuk kaum perempuan, saya sarankan untuk tidak memakai sepatu berhak tinggi kalau berkunjung ke Air Terjun Nungnung. Pasalnya Anda harus berjalan menuruni ratusan anak tangga yang curam dan licin.

Setelah menuruni ratusan anak tangga yang curam dan menyeberangi jembatan kecil, Anda akan sampai di Air Terjun Nungnung. Dari kejauhan, sudah terdengar suara gemuruh air terjun tersebut. Awalnya, nampak air terjun kecil di pinggir sungai. Kemudian, tidak jauh dari air terjun kecil tersebut, nampaklah Air Terjun Nungnung yang tinggi dengan debit air yang cukup besar. Air terjun ini memiliki ketinggian kurang lebih 50 meter dari permukaan tanah. Debit air cukup besar dan arus airnya juga lumayan kencang. Apalagi bila Anda datang pada saat musim penghujan. Debit air akan semakin besar. Air Terjun Nungnung dikelilingi pepohonan yang hijau dan asri. Udaranya juga sejuk dan bebas polusi, sehingga siapapun akan betah berlama-lama di sana.

Getting There
Dari Kota Denpasar, arahkan kendaraan Anda menuju Sangeh/Petang melalui Jalan Ahmad Yani. Air Terjun Nungnung memang satu arah dengan Hutan Pala Sangeh yang terkenal itu. Dari Hutan Pala Sangeh, lanjutkan perjalanan Anda ke arah Petang/Pelaga hingga tiba di Desa Nungnung. Setelah melihat papan penunjuk arah ke Air Terjun Nungnung di sebelah kiri jalan (kalau Anda datang dari arah Denpasar), beloklah ke kanan sejauh 600 meter, hingga tiba ke tempat parkir. Selanjutnya Anda tinggal jalan kaki menuju air terjun.

5 - 6. Air Terjun Munduk & Air Terjun Melanting
Air Terjun Munduk terletak di Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Jaraknya sekitar 70 km dari Denpasar atau 20 km dari Kawasan Wisata Bedugul. Desa Munduk terletak di ketinggian antara 800 - 900 m di atas permukaan laut sehingga udaranya sangat sejuk dan sangat cocok untuk daerah pertanian terutama tanaman kopi dan cengkeh.

Air Terjun Munduk

Ada dua buah air terjun di Air Terjun Munduk ini, yaitu Air Terjun Munduk dan Air Terjun Melanting. Namun, orang biasa menyebut keduanya Air Terjun Munduk. Air Terjun Munduk (Munduk Natural Waterfall), yang akan Anda jumpai pertama bila Anda datang dari arah Denpasar/Bedugul. Air terjun ini letaknya sekitar 1 km dari Restoran Ngiring Ngawedang. Air terjun setinggi 15 meter ini berada di antara perkebunan kopi penduduk. Dari tempat parkir, Anda harus berjalan sejauh 246 meter untuk mencapai air terjun ini. Jangan lupa untuk membayar tiket masuk Rp 3.000,00 di dekat tempat parkir. Selanjutnya, Anda tinggal jalan kaki menyusuri jalan setapak di antara perkebunan kopi penduduk hingga tiba di depan air terjun. Di samping air terjun ini terdapat sebuah restoran sederhana, bila Anda haus ataupun lapar. Deburan air dan kicauan burung yang banyak terdapat di sekitar air terjun menciptakan suasana tenang dan damai, membuat kita betah bermain air di Air Terjun Munduk ini.

Air Terjun Melanting

Air terjun kedua, yaitu Air Terjun Melanting lebih tinggi daripada Air Terjun Munduk. Letaknya sekitar 1 km dari air terjun pertama (Air Terjun Munduk). Dari Air Terjun Munduk lanjutkan perjalanan berkendara Anda ke arah utara (Seririt) sekitar 1 km hingga Anda tiba di sebuah tikungan dengan penunjuk arah ke air terjun di sebelah kanan jalan. Parkirlah kendaraan Anda di tempat parkir di sebelah kiri jalan. Selanjutnya Anda tinggal jalan kaki sejauh 500 meter hingga sampai di depan air terjun. Bila Anda membawa sepeda motor, Anda masih bisa membawa sepeda motor Anda hingga mendekati air terjun. Anda bisa memarkir motor Anda di dekat pos masuk. Anda harus membayar tiket masuk sebesar Rp 5.000,00 (dewasa) dan Rp 2.000,00 (anak-anak) di pos masuk di dekat air terjun.

Getting There
Dari Kota Denpasar, arahkan kendaraan Anda menuju Bedugul/Singaraja. Setelah melewati Kawasan Wisata Bedugul, teruskan perjalanan Anda menuju arah Gitgit/Singaraja sampai di sebuah pertigaan dengan tikungan tajam ke arah kiri (Munduk/Seririt). Beloklah ke kiri, dan ikuti jalan tersebut sampai melewati Restoran Ngiring Ngawedang di Desa Munduk. Air Terjun Munduk letaknya sekitar 1 km dari restoran tersebut. Sedangkan Air Terjun Melanting letaknya sekitar 1 km dari Air Terjun Munduk atau 2 km dari Restoran Ngiring Ngawedang.

7. Air Terjun Lemukih
Saya menemukan Air Terjun Lemukih secara tidak sengaja. Sebenarnya tujuan utama saya dan teman adalah mengunjungi Air Terjun Sekumpul di Desa Sekumpul (tetangga Desa Lemukih). Namun, pada saat kami sampai di sebuah tikungan, dekat sebuah jembatan di Desa Lemukih, kami melihat air terjun di kejauhan. Karena takut kebablasan atau salah jalan, kami bertanya arah jalan menuju Air Terjun Sekumpul kepada seorang ibu yang sedang menggendong kayu bakar di pinggir jalan. Ternyata air terjun yang ada di dekat tikungan jalan tersebut bukan Air Terjun Sekumpul, melainkan Air Terjun Lemukih. Menurut ibu tersebut, Air Terjun Sekumpul masih cukup jauh. Jadi, kami harus melanjutkan perjalanan lagi untuk mencapai Air Terjun Sekumpul. Namun, kami tidak langsung menuju Air Terjun Sekumpul. Kami tidak mungkin menyia-nyiakan begitu saja Air Terjun Lemukih yang sudah berada di depan mata. Tanpa membuang waktu, saya langsung memarkir sepeda motor di pinggir jalan dan berjalan kaki menyusuri jalan setapak di dekat sungai menuju Air Terjun Lemukih.

Air Terjun Lemukih

Air Terjun Lemukih sangat unik karena terdiri dari tiga buah air terjun tidak seperti kebanyakan air terjun lainnya yang hanya ada satu. Air terjun yang terletak paling kanan adalah yang paling tinggi, dengan ketinggian sekitar empat meter. Air terjun yang paling tinggi ini, ditemani dua air terjun kecil di samping kirinya. Jadi, walaupun tidak begitu tinggi air terjun yang terletak di Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng ini, cukup cantik karena terdiri dari tiga buah air terjun dengan ketinggian yang berbeda. Asyiknya lagi, Anda tidak perlu bersusah payah naik turun tangga untuk menuju air terjun ini. Anda tinggal berjalan kaki menyusuri jalan setapak sejauh 200 meter, karena air terjun ini berada tidak jauh dari Jalan Desa Lemukih.

Air Terjun Lemukih masih benar-benar alami. Tidak ada rambu-rambu ataupun penunjuk arah menuju air terjun ini. Anda harus bertanya kepada penduduk setempat untuk menemukan air terjun ini. Memang belum banyak yang tahu keberadaan air terjun ini. Pada saat kami tiba di sana, tidak ada pengunjung lain selain kami berdua sehingga kami bisa bermain-main dan foto-foto dengan leluasa. Kalau Anda ingin mandi ataupun berenang-renang pun sah-sah saja. Di bawah air terjun yang paling tinggi, terdapat sebuah kolam yang cukup luas sehingga bisa digunakan untuk berenang-renang.

Getting There
Untuk mencapai Air Terjun Lemukih, dari Denpasar arahkan kendaraan Anda menuju Bedugul/Singaraja. Kedua air terjun ini letaknya searah. Air Terjun Lemukih jaraknya sekitar 72 km dari Denpasar, Setelah melewati Kawasan Wisata Bedugul, teruskan perjalanan Anda menuju arah Gitgit/Singaraja sampai di sebuah pertigaan (sekitar 10 km dari Bedugul). Dari pertigaan, beloklah ke kanan dan ikuti jalan tersebut sampai sejauh 12 km. Jalan menuju Air Terjun Lemukih berkelok-kelok naik turun dengan pemandangan bukit dan jurang di kanan kiri jalan. Aspal jalan sudah banyak yang terkelupas. Bahkan, di beberapa tempat aspal sudah hilang sama sekali sehingga jalan berubah menjadi jalan tanah berbatu. Di sepanjang jalan menuju air terjun ini, Anda akan menjumpai banyak pertigaan yang tidak ada rambu-rambunya. Anda harus banyak bertanya ke penduduk setempat agar tidak nyasar. Bila Anda menjumpai sebuah tikungan dengan jembatan kecil di depannya dan ada tulisan Desa lemukih, Anda sudah sampai di Air Terjun Lemukih. Air terjun ini letaknya tidak jauh dari jalan Desa Lemukih. Dari jalan, Air Terjun Lemukih sudah kelihatan, Anda tinggal berjalan kaki sejauh 200 meter.

8. Air Terjun Sekumpul
Air Terjun Sekumpul disebut-sebut sebagai air terjun terindah di Bali. Letaknya cukup dekat dari Air Terjun Lemukih, kira-kira hanya berjarak 2 km. Maklum, Desa Sekumpul dan Desa Lemukih memang bertetangga. Untuk melihat Air Terjun Sekumpul dari dekat, memang butuh sedikit usaha dan perjuangan. Dari tempat parkir, Anda harus berjalan kaki lumayan jauh, menyusuri jalan yang tanah, menuruni ratusan anak tangga, dan menyeberangi sungai. Bila Anda mengendarai sepeda motor, Anda masih bisa menaikinya dari tempat parkir (di dekat loket penjualan tiket), sampai di ujung jalan paving. Setelah jalan paving habis, jalan berganti menjadi jalan tanah yang sempit (jalan setapak). Tidak berapa lama menyusuri jalan setapak, sampailah Anda di sebuah bale bengong (gazebo) dengan pemandangan Air Terjun Sekumpul yang luar biasa memikat. Dari bale bengong tersebut, terlihat Air Terjun Sekumpul yang sangat cantik di kejauhan. Yang membuat air terjun ini berbeda dari air terjun kebanyakan, Air Terjun Sekumpul bukan hanya terdiri dari satu atau dua air terjun. Setidaknya ada tujuh air terjun yang letaknya terpisah-pisah dan berjauhan, yang bisa Anda lihat dari bale bengong tersebut. Tujuh air terjun tersebut tersebar di tebing-tebing yang tinggi dan dikelilingi pepohonan hijau yang menyejukkan mata. Ketujuh air terjun tersebut memiliki bentuk dan ketinggian yang berbeda-beda. Benar-benar menakjubkan. Nggak salah memang, kalau Air Terjun Sekumpul dinobatkan sebagai air terjun terindah di Bali.

Air Terjun Sekumpul dilihat dari kejauhan

Dari tujuh air terjun yang ada di Air Terjun Sekumpul, hanya dua air terjun yang bisa Anda datangi lebih dekat. Uniknya, dua air terjun yang letaknya berdampingan tersebut memiliki ketinggian dan debit air berbeda. Dua air terjun ini berasal dari dua sumber mata air yang berbeda. Air terjun di sebelah kiri bersumber dari mata air sedangkan air terjun di sebelah kanan (yang lebih tinggi) bersumber dari sungai. Di musim hujan, air terjun di sebelah kiri tetap bening sedangkan air terjun di sebelah kanan akan berwarna coklat keruh.

Air Terjun Sekumpul

Untuk mendekati Air Terjun Sekumpul, Anda harus menuruni ratusan anak tangga yang curam di beberapa tempat dan menyeberangi sungai. Sebaiknya Anda memakai celana pendek dan sandal (sepatu tanpa hak) yang nyaman ketika mengunjungi Air Terjun Sekumpul karena Anda harus menyeberangi sungai yang lumayan dalam (sepaha orang dewasa) untuk sampai di depan air terjun. Memang perlu sedikit usaha untuk mencapai air terjun yang indah ini. Namun, perjuangan saya terbayar lunas begitu sampai di dekat air terjun setinggi 80 meter tersebut. Suara deburan air yang jatuh dan percikan air yang bercipratan menciptakan suasana yang syahdu dan menenangkan hati. Pepohonan yang rindang di sekitar air terjun membuat suasana semakin sejuk dan asri. Siapa pun pasti akan jatuh hati pada Air Terjun Sekumpul.

Getting There
Sebaiknya Anda mengunjungi Air Terjun Sekumpul setelah mengunjungi Air Terjun Lemukih, karena Air Terjun Sekumpul jaraknya hanya sekitar 2 km dari Air Terjun Lemukih. Dari Air Terjun Lemukih lanjutkan perjalanan Anda menuju Desa Sekumpul. Setelah melihat penunjuk arah ke Air Terjun (Waterfall) di sebelah kanan jalan (bukan Welcome to Sekumpul Waterfall), beloklah ke kiri sejauh 1 km dan sampailah di tempat parkir Air Terjun Sekumpul. Selanjutnya, Anda tinggal berjalan kaki untuk mencapai air terjun.

9 - 11. Air Terjun Kembar Gitgit (Air Terjun Campuhan), Air Terjun Mekalongan, dan Air Terjun Bertingkat
Inilah air terjun yang paling terkenal di Bali. Letak Air Terjun Kembar Gitgit yang strategis di pinggir Jalan Raya Denpasar - Bedugul - Singaraja dan infrastruktur yang cukup baik membuat air terjun ini sering dikunjungi turis dan membuat namanya terkenal sampai ke mancanegara. Kalau Anda bertanya kepada Orang Bali tentang Air Terjun Kembar Gitgit, sebagian besar pasti tahu. Berbeda dengan air terjun lainnya yang belum banyak dikenal turis.

Air Terjun Kembar Gitgit terletak di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Jaraknya sekitar 16 km dari Kawasan Wisata Bedugul atau 66 km dari Denpasar. Dari Air Terjun Sekumpul jaraknya sekitar 20 km. Tidak seperti kebanyakan air terjun yang biasanya berada di tengah hutan atau di tebing yang curam, Air Terjun Kembar Gitgit berada di antara perkampungan penduduk dan kebun cengkih. Untuk bisa melihat Air Terjun Gitgit dari dekat, Anda harus membayar tiket masuk Rp 3.000,00 per orang. Selanjutnya, Anda harus naik turun tangga untuk mencapai air terjun. Karena Air Terjun Gitgit sudah sangat tersohor, jalan dan anak tangga di Air Terjun Gitgit ini terawat dengan baik sehingga memudahkan para turis untuk mengunjunginya.

Air Terjun Kembar Gitgit terdiri dari beberapa air terjun dengan bentuk dan ketinggian yang berbeda-beda. Setidaknya ada empat buah air terjun di sekitar Air Terjun Kembar Gitgit. Air terjun pertama adalah Air Terjun Campuhan/Air Terjun Kembar Gitgit (Twin Waterfall). Campuhan dalam Bahasa Bali artinya percampuran atau pertemuan. Maksudnya pertemuan dua air terjun. Air terjun ini jaraknya sekitar 500 meter dari tempat parkir. Anda harus menyusuri jalan setapak dan menuruni anak tangga untuk menuju air terjun kembar. Di pinggir jalan yang Anda lalui menuju air terjun, terdapat beberapa toko souvenir yang menjual berbagai souvenir khas Bali. Di sepanjang jalan, Anda juga menjumpai banyak anak kecil yang menjajakan souvenir berupa kalung manik-manik aneka warna kepada para turis. Kehadiran anak-anak penjual souvenir tersebut cukup mengganggu para turis karena mereka menjajakan dagangan kepada para turis dengan sedikit memaksa. Sebaiknya Anda tegas terhadap mereka. Kalau Anda tertarik untuk membeli souvenir dari mereka langsung tawar saja. Kalau Anda tidak ingin membeli, ya bilang saja tidak, agar mereka tidak terus mengejar Anda.

Air Terjun Kembar Gitgit

Air Terjun Kembar Gitgit sesuai dengan namanya, terdiri dari dua buah air terjun yang berdampingan yang bentuknya kembar sehingga terlihat indah. Kedua air terjun ini tidak begitu tinggi namun arusnya cukup deras. Di bawah air terjun terdapat kolam kecil dengan air yang sangat bening dan dingin. Air terjun ini terlindung di tebing yang sempit sehingga suasana di sekitar air terjun agak gelap. Pepohonan hijau yang ada di sekitar air terjun membuat suasana semakin sejuk dan asri.

Selanjutnya, Anda bisa menuju air terjun kedua yang letaknya cukup dekat dari Air Terjun Kembar Gitgit. Namanya Air Terjun Mekalongan. Air terjun ini merupakan kelanjutan dari Air Terjun Kembar Gitgit. Sumber airnya berasal dari aliran sungai Air Terjun Kembar Gitgit sehingga debit airnya menjadi lebih besar dan arusnya lebih deras. Air Terjun Mekalongan sedikit lebih tinggi daripada Air Terjun Kembar Gitgit.

Air Terjun Mekalongan

Air terjun ketiga yang ada di Gitgit adalah Air Terjun Bertingkat. Letaknya cukup jauh dari kedua air terjun tadi. Jalan menuju Air Terjun Bertingkat cukup membingungkan karena tidak ada penunjuk arahnya. Anda harus melewati perkampungan penduduk dan perkebunan cengkih dengan jalan setapak yang berbelok-belok naik turun.

Air Terjun Bertingkat tidak begitu tinggi namun cukup indah. Seperti namanya, air terjun ini memang bertingkat dua. Airnya sangat bersih dan bening. Di bawah Air Terjun Bertingkat ada air terjun lagi. Letaknya di bawah jembatan dan tertutup pepohonan. Namun, Anda tidak bisa melihat air terjun ini dari depan/bawah. Anda hanya bisa melihat air terjun ini dari atas jembatan.

Air Terjun Bertingkat Gitgit

Getting There
Untuk mencapai Air Terjun Kembar Gitgit (Air Terjun Campuhan) lebih mudah karena letaknya berada di pinggir Jalan Raya Denpasar - Bedugul - Singaraja. Anda tinggal mengarahkan kendaraan anda menuju Bedugul/Singaraja. Air Terjun Kembar Gitgit jaraknya sekitar 16 km dari Kawasan Wisata Bedugul. Setelah melewati Bedugul, teruskan perjalanan Anda menuju Gitgit/Singaraja. Setelah memasuki Desa Gitgit, pelankan laju kendaraan Anda sampai Anda melihat penunjuk arah Air Terjun Kembar Gitgit di sebelah kiri jalan dan Anda pun tiba di Air Terjun Gitgit.
12. Air Terjun Carat
Air Terjun Carat terletak di Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Singaraja. Jaraknya sekitar 85 km dari Denpasar atau 34 km dari Kintamani. Kalau dari Singaraja jaraknya sekitar 25 km. Diberi nama Carat karena konon air terjun ini mirip caratan atau kendi (tempat air minum seperti cerek yang dari tanah liat). Mirip dari mananya, ya? Menurut saya nggak ada mirip-miripnya dengan kendi, tuh.

Saya menemukan Air Terjun Carat secara tidak sengaja, ketika sedang dalam perjalanan dari Kintamani menuju Singaraja via Kubutambahan. Ketika memasuki Desa Tamblang, saya melihat penunjuk arah ke Air Terjun Carat di sebelah kiri jalan. Saya pun tertarik untuk singgah sebentar ke air terjun yang menurut penunjuk arah tadi, jaraknya hanya 600 meteri. Tidak mungkin saya melewatkan begitu saja, air terjun yang sudah “di depan mata.” Siapa tahu air terjun ini lebih indah atau lebih tinggi daripada berbagai air terjun yang pernah saya kunjungi di Bali selama ini.

Untuk mencapai air terjun ini perlu usaha dan tenaga. Dari jalan raya, Anda harus melewati jembatan kecil yang terbuat dari anyaman bambu di atas aliran sungai kecil. Setelah itu, Anda akan melewati jalan setapak di antara perkebunan penduduk yang banyak ditumbuhi cengkeh dan kopi. Semakin mendekati air terjun, jalanan semakin menurun curam dan berliku, dengan tebing-tebing terjal di sebelah kiri Anda. Di sepanjang jalan menuju lokasi air terjun, banyak terdapat pipa-pipa air yang menyalurkan air bersih, untuk penduduk di sekitar air terjun.

Air Terjun Carat Kecil

Di Air Terjun Carat terdapat dua buah air terjun, saya menamainya air terjun besar (tinggi) dan air terjun kecil. Anda hanya bisa mencapai air terjun kecil, yang tingginya sekitar empat meter. Anda bisa menatap keindahan air terjun ini dari dekat, bahkan bisa bermain-main atau mandi di sana. Kalau air terjun yang tinggi, Anda hanya bisa memandanginya dari kejauhan. Sebenarnya air terjun yang tinggi berada di bawah air terjun kecil, jadi Anda hanya bisa melihat air terjun ini dari atas bukan dari bawah/depan. Air terjun yang tinggi berada di tebing yang sangat terjal dan dalam. Bila Anda ingin memotretnya, Anda harus berjalan mengikuti arah pipa-pipa hingga tiba di sebuah tempat, di bawah tebing batu yang sangat tinggi dan terjal mirip dinding. Air Terjun Carat yang tinggi benar-benar tinggi, mungkin merupakan air terjun tertinggi di Bali. Menurut saya, tingginya nggak kurang dari 100 meter. Sayangnya, kita tidak bisa mendekati air terjun ini.

Air Terjun Carat Besar/Tinggi

Menurut masyarakat sekitar, Air Terjun Carat sedikit angker. Demi keselamatan, sebaiknya Anda tidak berkata-kata kasar atau merusak apapun di sekitarnya. Anda juga harus selalu hati-hati dan waspada karena jalan menuju air terjun ini (terutama air terjun yang tinggi) berupa jalan setapak berbatu-batu di tebing-tebing yang curam. Air terjun Carat masih benar-benar alami, belum mendapat sentuhan pariwisata sama sekali. Tidak ada bangunan apapun di sekitar air terjun. Anda juga tidak perlu membayar tiket masuk/retribusi untuk mengunjungi air terjun ini.

Getting There
Dari Denpasar, arahkan kendaraan Anda menuju Gianyar/Kintamani. Setelah sampai Kintamani, lanjutkan perjalanan Anda ke arah Singaraja (melalui Kubutambahan) hingga Anda tiba di Desa Tamblang dan melihat papan penunjuk arah ke Air Terjun Carat di sebelah kanan jalan. Selanjutnya Anda tinggal jalan kaki sejauh 600 meter menuju air terjun. Dari Kintamani, Air Terjun Carat jaraknya sekitar 34 km.

13. Air Terjun Jembong
Nama air terjun ini memang terdengar kurang indah dan mungkin belum pernah Anda dengar sebelumnya. Ya, Air Terjun Jembong memang belum diketahui banyak orang. Namun, jangan under estimate dulu! Tidak seperti namanya, air terjun yang terletak di Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng ini, sangat indah dan merupakan salah satu air terjun terindah di Bali. Bagi saya, Air Terjun Jembong adalah air terjun terindah kedua di Bali setelah Air Terjun Sekumpul.

Air Terjun Jembong yang unik dan indah

Berbeda dengan kebanyakan air terjun lainnya di Bali yang berada di tebing tinggi yang berdiri tegak, Air Terjun Jembong berada di dataran/tanah yang miring, dengan kemiringan lebih dari 75 derajat. Jadi kesannya tidak menyeramkan. Air terjun ini berada di antara perkebunan coklat/kakao(Theobroma Cacao) yang rimbun dan asri. Untuk mencapai Air Terjun Jembong, Anda tidak perlu bersusah payah naik turun anak tangga, tetapi hanya perlu sedikit mendaki jalan setapak berbatu di antara pohon coklat di pinggir sungai kecil.

Pohon Coklat (Kakao) yang banyak terdapat di sekitar Air Terjun Jembong

Di bawah Air Terjun Jembong terdapat sebuah kolam yang sangat jernih dengan kedalaman sekitar satu meter. Anda bisa mandi dan bermain air sepuasnya di kolam tersebut. Air kolam yang dingin dan bening, sangat menggoda siapa pun untuk mandi di sana. Saya pun tidak melewatkan kesempatan untuk mandi di kolam tersebut. Bersama warga setempat, saya menikmati kesegaran Air Terjun Jembong. Rasanya sangat menyenangkan bisa mandi dan bermain air di bawah air terjun yang sangat indah dan masih alami, tanpa terganggu kehadiran pengunjung lainnya.

Pertigaan Desa Ambengan. Air Terjun Jembong, letaknya sekitar 4 km dari pertigaan ini.

Getting There
Air Terjun Jembong terletak di Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Jaraknya sekitar 15 km dari Kawasan Wisata Bedugul atau 65 km dari Denpasar. Dari Air Terjun Gitgit jaraknya hanya sekitar 8 km. Dari Denpasar, arahkan kendaraan Anda menuju Bedugul/Singaraja. Setelah melewati Kawasan Wisata Bedugul, teruskan perjalanan Anda menuju arah Gitgit/Singaraja. Sekitar 4 km setelah Air Terjun Gitgit, Anda akan melihat pertigaan dengan tikungan tajam ke arah kiri. Beloklah ke kiri dan ikuti jalan tersebut sampai sejauh 4 km, dan Anda akan sampai di Air Terjun Jembong. Anda bisa mengunjungi Air Terjun Jembong setelah mengunjungi Air Terjun Gitgit karena letaknya hanya sekitar 8 km dari Air Terjun Gitgit.

14. Air Terjun Aling-Aling
Air Terjun Aling-Aling letaknya sangat dekat dengan Kota Singaraja, ibu kota Kabupaten Buleleng. Jaraknya hanya sekitar 11 km dari Singaraja atau sekitar 80 km dari Denpasar. Untuk mencapai air terjun ini, Anda harus berjalan kaki menyusuri pematang sawah dan naik turun tangga sejauh 400 meter. Ketika berjalan kaki menuju Air Terjun Aling-Aling, Anda akan bertemu dua air terjun kecil di sebuah sungai kecil dekat sawah. Anda bisa berhenti sejenak untuk main air di sungai tersebut. Selanjutnya, Anda harus menuruni ratusan anak tangga hingga tiba di pinggir sungai dan mendaki anak tangga lagi hingga tiba di depan air terjun. Cukup melelahkan memang. Namun, Anda akan mendapat imbalan yang sepadan. Air terjun cantik setinggi 35 meter menanti Anda.

Air Terjun Aling-Aling
Selain cantik, Air Terjun Aling-Aling juga cukup unik. Air terjun ini jatuh dari tebing yang curam dan dikelilingi tebing-tebing tinggi dengan pepohonan yang hijau. Dari puncak tebing, air mengucur deras dan pecah jadi dua, membentuk dua air terjun dengan debit air yang berbeda. Air terjun sebelah kanan lebih besar dan lebih deras daripada yang sebelah kiri. Di bawah Air Terjun Aling-Aling terdapat cekungan atau kolam yang cukup dalam. Dari kolam tersebut, air mengalir menjadi sungai yang cukup besar. Anda bisa mandi dan bermain air sepuasnya di bawah air terjun. Namun, Anda harus hati-hati saat mandi atau bermain air karena batu-batu di sekitar air terjun sangat licin.

Getting There
Air Terjun Aling-Aling terletak di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Jaraknya sekitar 11 km dari Kota Singaraja atau 80 km dari Denpasar. Dari Denpasar, arahkan kendaraan Anda menuju Bedugul/Singaraja. Menjelang masuk Kota Singaraja, Anda akan menjumpai sebuah pertigaan dengan rambu-rambu ke kiri menunjukkan arah ke terminal. Beloklah ke kiri dan ikuti terus jalan tersebut sampai tiba di pertigaan depan Balai Desa Sambangan. Beloklah ke kiri hingga Anda tiba di tempat parkir Air Terjun Aling-Aling. Selanjutnya Anda tinggal berjalan kaki sejauh 400 meter menuju air terjun.

15. Air Terjun Yeh Mempeh
Bila Anda sedang berkunjung ke Singaraja atau Kintamani, Anda bisa mampir (lebih tepatnya melanjutkan perjalanan) ke air terjun ini. Air Terjun Yeh Mempeh terletak di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Air terjun ini letaknya memang cukup jauh baik dari Denpasar atau Singaraja. Dari Singaraja, jaraknya sekitar 38 km, dari Kintamani jaraknya sekitar 40 km, dan dari Denpasar jaraknya sekitar 95 km. Letaknya yang agak terpencil dan jauh dari mana-mana membuat Air Terjun Yeh Mempeh jarang dikunjungi turis. Namun, Anda jangan takut dulu melihat jarak yang jauh. Pasalnya, jalan menuju air terjun ini cukup bagus dan mulus. Jadi, walaupun jauh perjalanan tetap menyenangkan.

Seorang pengunjung sedang menikmati keindahan Air Terjun Yeh Mempeh



Air Terjun Yeh Mempeh tingginya sekitar 30 meter, dengan air yang jernih dan segar. Panorama di sekitar air terjun sangat indah dengan udara yang sejuk karena dikelilingi perbukitan yang hijau. Mandi di bawah guyuran Air Terjun Yeh Mempeh merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan karena bisa menghilangkan rasa lelah Anda setelah menempuh perjalanan panjang mencapai air terjun ini. Kalau Anda tidak ingin mandi atau berbasah-basah, Anda juga bisa duduk-duduk saja di atas bebatuan di sekitar air terjun, menikmati pemandangan indah dan udara yang segar bebas polusi.


Getting There
Untuk mencapai Air Terjun Yeh Mempeh dari Denpasar, rute paling dekat adalah lewat Kintamani. Dari Denpasar, arahkan kendaraan Anda menuju Ubud/Kintamani. Dari Kintamani, lanjutkan perjalanan ke Singaraja hingga tiba di sebuah pertigaan (arah kanan ke Kubutambahan dan Singaraja, arah kiri ke Bondalem/Madenan dan Amlapura). Beloklah ke kiri dari pertigaan tersebut, hingga tiba di pertigaan/Jalan Raya Singaraja - Amlapura. Beloklah ke kanan hingga tiba di pertigaan Desa Les, dan beloklah kanan lagi hingga tiba di tempat parkir Air Terjun Yeh Mempeh. Selanjutnya Anda tinggal jalan kaki sejauh 500 meter menuju air terjun.


Kalau Anda datang dari arah Singaraja, arahkan kendaraan Anda ke timur menuju Pantai Tulamben/Amlapura hingga tiba di pertigaan Desa Les. Beloklah ke kanan hingga tiba di tempat parkir Air Terjun Yeh Mempeh. Selanjutnya Anda tinggal jalan kaki menuju air terjun.


16. Air Terjun Juwuk Manis
Air Terjun Juwuk Manis terletak di Dusun Juwuk Manis, Desa Manggissari, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana. Jaraknya sekitar 75 km dari Denpasar. Dibutuhkan usaha dan tenaga ekstra untuk menjangkau air terjun ini. Dari Denpasar menuju Desa Pangyangan sih, jalannya sangat bagus, karena merupakan jalan negara (jalan lintas Bali) yang sudah di-hotmix. Namun, dari Desa Pangyangan menuju Dusun Juwuk Manis jalan berubah menjadi sempit dan berkelok-kelok mendaki bukit yang terjal. Di beberapa tempat aspal jalan sudah banyak yang terkelupas. Namun, itu belum seberapa. Perjuangan terberat untuk mencapai air terjun ini adalah perjalanan dari tempat parkir di samping Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Juwuk Manis menuju air terjun yang jaraknya sekitar 1 km. Anda harus berjalan kaki menunyusuri yang menurun curam, di antara tanaman kopi dan cengkih milik penduduk. Jalan setapak itu sangat curam, dan tidak jelas arahnya karena tertutup semak-semak dan rerumputan. saking tidak jelasnya jalan setapak itu, bahkan saya sempat tersesat dan hampir putus asa. Untunglah akhirnya kami berhasil mencapai Air Terjun Juwuk Manis dengan selamat.


Air Terjun Juwuk Manis


Air Terjun Juwuk Manis hanyalah air terjun kecil, tingginya hanya sekitar empat meter. Namun, airnya sangat jernih dan segar. Uniknya, Air Terjun Juwuk Manis terdiri dari dua air terjun kecil yang berdampingan. Di bawah air terjun terdapat kolam kecil yang bisa digunakan untuk mandi ataupun bermain air. Tentunya nikmat sekali mandi di bawah guyuran air terjun, setelah melewati perjuangan panjang dengan bercucuran keringat untuk mencapai air terjun ini.


Getting There
Untuk mencapai Air Terjun Juwuk Manis dari Denpasar
 arahkan perjalanan Anda menuju Negara/Gilimanuk. Setelah sampai di perempatan Desa Pangyangan (di samping Balai Desa Pangyangan, sekitar 67 km dari Denpasar), beloklah ke kanan dan ikuti jalan tersebut sampai tiba di tempat parkir Air Terjun Juwuk Manis, di dekat LPD Juwuk Manis. Selanjutnya Anda harus berjalan kaki mennyusuri jalan setapak sejauh 1 km hingga tiba di Air Terjun Juwuk Manis. (edyra)***





*Dimuat di Majalah LIBURAN Edisi Desember 2010.